Rabu, 15 Juli 2009

Biodiesel (pengganti solar)

Biodiesel



Diupload Oleh Administrator
Monday, 20 August 2007
Indeks Artikel
Biodiesel
Halaman 2
Halaman 1 dari 2
Biodiesel adalah bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya ester metil) yang dibuat dari minyak nabati melalui proses trans atau esterifikasi. stilah biodiesel identik dengan bahan bakar murni. Campuran biodiesel (BXX) adalah biodiesel sebanyak XX`% yang telah dicampur dengan solar sejumlah 1-XX %
Latar Belakang Kebutuhan Biodiesel di Indonesia:
Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati dengan proses metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam lemak (bebas) dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan : air Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX) %-vol solar. Contoh: B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan diesel pada level B2 !.
Keuntungan Pemakaian Biodiesel
Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan ketersediaan bahan bakunya terjamin
Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar mesin)
Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
Dapat diproduksi secara lokal
Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
Menurunkan tingkat opasiti asap
Menurunkan emisi gas buang
Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %
Bahan Baku Biodiesel
Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya untuk bahan baku biodiesel.
Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku Biodiesel.
Nama Lokal
Nama Latin
Sumber Minyak
Isi% Berat Kering
P / NP
Jarak Pagar
Jatropha Curcas
Inti biji
40-60
NP
Jarak Kaliki
Riccinus Communis
Biji
45-50
NP
Kacang Suuk
Arachis Hypogea
Biji
35-55
P
Kapok / Randu
Ceiba Pantandra
Biji
24-40
NP
Karet
Hevea Brasiliensis
Biji
40-50
P
Kecipir
Psophocarpus Tetrag
Biji
15-20
P
Kelapa
Cocos Nucifera
Inti biji
60-70
P
Kelor
Moringa Oleifera
Biji
30-49
P
Kemiri
Aleurites Moluccana
Inti biji
57-69
NP
Kusambi
Sleichera Trijuga
Sabut
55-70
NP
Nimba
Azadiruchta Indica
Inti biji
40-50
NP
Saga Utan
Adenanthera Pavonina
Inti biji
14-28
P
Sawit
Elais Suincencis
Sabut dan biji
45-70 + 46-54
P
Nyamplung
Callophyllum Lanceatum
Inti biji
40-73
P
Randu Alas
Bombax Malabaricum
Biji
18-26
NP
Sirsak
Annona Muricata
Inti biji
20-30
NP
Srikaya
Annona Squosa
Biji
15-20
NP
Spesifikasi Biodiesel sesuai SNI 04-7182-2006:
No
Parameter
Satuan
Nilai
1
Massa jenis pada 40 0C
kg/m3
850-890
2
Viskositas kinematik pada 40 0C
mm2/s(cst)
2.3-60
3
Angka setana

Min 51
4
Titik nyala (mangkok tertutup)
0c
Min 100
5
Titik kabut
0c
Maks 18
6
Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 0C)

Maks no 3
7
Residu karbonDalam contoh asliDalam 10% ampas distilasi

Maks 0.05Maks 0.30
8
Air dan sedimen
% vol
Maks 0.5*
9
Temperatur destilasi 90%
0c
Maks 360
10
Abu tersulfatkan
% massa
Maks 0.02
11
Belerang
ppm-m (mg/kg)
Maks 100
12
Fosfor
ppm-m (mg/kg)
Maks 10
13
Angka asam
mg-KOH/g
Maks 0.8
14
Gliserol bebas
% massa
Maks 0.02
15
Gliserol total
% massa
Maks 0.24
16
Kadar ester alkil
% massa
Maks 96.5
17
Angka iodium
% massa 9g-I2/100 g)
Maks 115
18
Uji Helphen

Negatif
catatan: *dapat diuji terpisah dengan ketentuan kandungan sedimen maksimum 0.01% vol
Spesifikasi solar sesuai SK Dirjen Migas No.. 3675K/24/DJM/2006:
No
Karakteristik
Unit
Super
Reguler
1
Berat jenis pada suhu 15 0C
kg/m3
820-860
815-870
2
Viskositas kinematik pada suhu 40 0C
mm2/s
2.0-4.5
2.0-5.0
3
Angka setana / indeks

≥51/48
≥48-45
4
Titik nyala 40 0C
0C
≥55
≥60
5
Titik tuang
0C
≤18
≤18
6
Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 0C)

≤kelas 1
≤kelas 1
7
Residu karbon
% massa
≤0.30
≤30
8
Kandungan air
mg/kg
≤500
≤50
9
T90/95
0C
≤340/360
<370
10
Stabilitas oksidasi
g/m3
≤25
-
11
Sulfur
%m/m
≤0.05
≤0.35
12
Bilangan asam total
mg-KOH/g
≤0.3
≤0.6
13
Kandungan abu
%m/m
≤0.01
≤0.01
14
Kandungan sedimen
>%m/m
≤0.01
≤0.01
15
Kandungan FAME
%m/m
≤10
≤10
16
Kandungan metanol dan etanol
%v/v
Tak terditeksi
Tak terditeksi
17
Partikulat
mg/l
≤10
-
*) SK Dirjen Migas No. 3675/24/DJM/2006 memperbolehkan penambahan bioetanol sampai dengan 10% (v/v)

Tidak ada komentar: