Kamis, 20 Mei 2010

Sistem Konservasi Air Pertama di Asia Pasifik

Air Minum dan Air Limbah
2010-03-09


Nah, sekarang ada sistem konservasi air terbaru yang berhasil diterapkan di Indonesia. Namanya, Curieau. Ini adalah sistem yang dapat mengolah air limbah menjadi air layak pakai. Perusahaan pertama yang menerapkan sistem ini adalah Frisian Flag Indonesia (FFI). Sampai saat ini, FFI adalah satu-satunya perusahaan (dari cakupan wilayah Asia Pasifik) yang menerapkan sistem ini. FFI telah mengolah air limbah sejak tahun 1971. Air limbah yang telah ramah lingkungan tersebut dibuang ke sungai terdekat. Nah, sejak penerapan Curieau, 50 persen dari air limbah tersebut diolah kembali untuk digunakan sebagai bahan produksi pabrik. Ini dilakukan untuk mengurangi pemakaian sumber daya air sumur dalam yang semakin menipis karena pemakaian yang tidak efisien (tepat).

Cara Kerja

Air limbah yang sudah diolah sebelumnya, diproses kembali ke dalam beberapa tahapan. Nah, berikut tahapan-tahapannya :

1. Multimedia filtration : menghilangkan kandungan nitrogen dan residu yang terdapat dalam air.

2. Advanced oxidation : menghilangkan kandungan protein, karbohidrat atau lemak, serta menghilangkan warna dan sisa disinfektan.

3. Activated carbon filtration : menghilangkan polusi organik, warna, dan bau.

4. Absolute filtration : (kembali) menghilangkan residu lain yang mungkin masih ada bakteri, warna, dan bau.

5. Water hardening tank : menambahkan kesadahan air hingga level aman untuk digunakan kembali.

6. Water storage tank : tempat penyimpanan air sebelum digunakan lebih lanjut.

7. Final disinfection : disinfeksi ketiga menggunakan sinar ultraviolet.

Dengan sistem ini, air hasil limbah produksi tidak akan mencemari air sungai sekitar. Namun, air olahan ini justru dapat digunakan kembali untuk keperluan produksi. Jika semua pabrik di Indonesia menggunakan sistem ini, pencemaran air di Indonesia bisa berkurang. Kita pun bisa melihat air sungai kembali jernih.

Teman-teman juga bisa ikut membantu dengan tidak membuang sampah ke sungai. Mari lestarikan lingkungan kita!

Sumber : Koran "Berani" Th.4 No.221 Jum'at, 5 Maret 2010

Tidak ada komentar: